Jumat, 16 April 2010

KEGEMUKAN BIKIN SCHOCK ABSORBER TUBUH RUSAK

KEGEMUKAN BIKIN SCHOCK ABSORBER TUBUH RUSAK


Ibarat mobil, tulang manusia juga punya "shock absorber" di bagian sendi. Fungsinya sebagai bantalan peredam tekanan saat tulang bergerak (misalnya saat berjalan) maupun saat diam (berdiri). Jika bantalan ini aus, sendi akan meradang dan terasa nyeri. Jika terus dibiarkan, tak mustahil akan menyebabkan kecacatan.

Penulis : M. Sholekhudin


Dalam struktur tubuh manusia, sendi berfungsi sebagai engsel penghubung antartulang. Adanya sendi memungkinkan tulang bergerak. Kaki bisa dipakai berjalan, jari bisa ditekuk, tangan bisa dipakai mengangkat, punggung bisa dibungkukkan, dan seterusnya.

Sebagai engsel, sendi punya struktur yang memungkinkan tulang bergerak dengan mulus. Salah satunya tulang rawan (rawan sendi), yang melapisi bagian ujung tulang yang bersinggungan dengan tulang lainnya. Ketika dua tulang bersinggungan dan saling menekan, rawan sendi ini berfungsi sebagai bantalan yang meredam tekanan dan memuluskan gerakan sendi. Rawan sendi ini tidak memiliki saraf laiknya batang tulang. Karena itulah, ketika menggerakkan tungkai kaki, lutut kita tidak terasa sakit.

Pada keadaan normal, tulang rawan ini permukaannya rata, halus, seperti kaca. Sehingga ketika sendi bergerak, gerakannya mulus. Namun, pada orang-orang tertentu, tulang rawan sendi ini mengalami penipisan alias aus. Ketika terjadi penipisan, permukaan rawan sendi tidak rata dan bergelombang. Selain menimbulkan rasa sakit akibat peredam kejut berkurang, gerakan sendi terasa tidak lancar bahkan kadang-kadang berbunyi.

Karena bagian tulang punya saraf, maka tekanan ini akan menimbulkan rasa nyeri. Ketika dipakai berjalan, lutut akan terasa sakit dan ngilu. Kondisi inilah yang dikenal sebagai osteoartritis.


sumber : http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2007&edisi=532&file=warna0201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar