Sabtu, 01 Mei 2010

Syuting Film Gigolo Berkedok HIV/AIDS

Syuting Film Gigolo Berkedok HIV/AIDS


(IST)
INILAH.COM, Denpasar - Pemeran film 'Cowboys in Paradise' mengaku tertipu oleh sang sutradara. Sebab, syuting itu awalnya membicarakan tentang HIV/AIDS, bukan soal gigolo.

Tiga pemeran film dokumen Cowboys in Paradise, pada Jumat (30/4), menjalani pemeriksaan oleh jajaran Dit Reskrim Polda Bali. Ketiganya masing masing Dennis, Ketut Suardana dan Bima. Mereka diperiksa dari pukul 12.00 WITA hingga sore tadi belum selesai. Pemeriksaan ketiga anak pantai itu, untuk menguatkan penyelidikan memburu pelaku utama, yakni sutradara Amit Virmani asal Singapura.

"Kita masih mencari alat pendukung, barang bukti dan keterangan saksi saksi dalam film dokumen cowboys in paradise," tegas Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Drs. Gde Sugianyar SH.

Dalam film cowboys in paradise itu, ketiga anak pantai itu masing masing memilik peran. Dennis berperan sebagai main bola bersama seorang turis asing. Sementara Bima berperan sebagai pemain surfing di pantai Kuta. Untuk Ketut Suardana, dia berperan sebagai narasumber saat diwawancara Amit Virmani.

Dalam pemeriksaan, Ketut Suardana mengatakan, wawancara yang dilakukan Amit Virmani sebatas meminta keterangan terkait HIV/AIDS. Namun yang terjadi, setelah film dokumenter tersebut tersebar luas di internet, film tersebut mengisahkan tentang merebaknya gigolo di kawasan pantai Kuta. Tentu saja, Ketut Suardana yang juga Ketua Forum Peduli Ubud itu, kaget setengah mati dan merasa ditipu.

"Padahal wawancaranya hanya HIV/AIDS tapi disebar-luaskan tentang gigolo, saya merasa ditipu,” ucapnya disela-sela pemeriksaan.

Sementara ini, polisi belum menerima laporan resmi dari kesaksian para anak pantai itu. Namun polisi dengan melibatkan tim cyber crime, tetap melakukan penyelidikan untuk mencari bukti otentik menyeret sutradara asal Singapura itu. [*/mut]


sumber : http://inilah.com/news/read/politik/2010/04/30/502471/syuting-film-gigolo-berkedok-hiv/aids/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar