Upacara peringatan ini diperintahkan oleh Jaksa
Dalam sambutan Kejati kepada peserta upacara menyatakan ”dengan adanya Hari Anti Korupsi ini dimintakan kepada pegawai lingkungan Kejati dan jajarannya untuk lebih proaktif dalam mengungkapkan Kasus Korupsi sehingga dapat menciptakan Sulut bebas korupsi. Dengan semboyan “Korupsi No Kejujuran Yes”
Kejati mengharapkan “kerja keras dari setiap jaksa dan melaksanakan tugas serta menjalankannya dengan penuh tanggung jawab, juga mengharapkan penuh kepada para jaksa anti korupsi yang baru di lantik sebagai jaksa yang bertugas dalam tindak pidana korupsi agar supaya dapat bekerja dengan baik dan tidak pandang bulu untuk menindak para koruptor”.
Setelah upacara Kejati melanjutkan untuk menuju ke lokasi percontohan ”Kantin Kejujuran untuk membukanya yang bekerja sama dengan Pengurus Karang Taruna Provinsi Sulut, dengan ditandai penindisan tombol sirine untuk membuka selubung Kantin Kejujuran.
Kantin Kejujuran ini untuk mengajak kepada masyarakat untuk berbuat kejujuran melakukan interaksi dalam jual beli, karena kantin kejujuran tidak ada penjaga yang mengawasi para pembeli, yang seperti dilaksanakan oleh Kejati untuk membeli sebotol aqua membayar tanpa ada kasir yang mengembalikan uang, pengembalian uang dilakukan Kejati sendiri, karena uang kembali sudah tersedia di keranjang-keranjang yang sudah ada, dengan uang pecahan yang berbeda-beda, dari uang pecahan 500 rupiah 1.000 ripiah sampai dengan pecahan 20.000 rupiah.
Kantin Kejujuran menjadi contoh kepada masyarakat lebih khusus kepada pegawai dilingkup kerja Kejati Sulut maupun para jajarannya. Dan diharapkan hal ini berhasil dan bisa berlangsung terus menerus, sebab jujur dalam perkara kecil akan terbawah sampai ke hal yang lebih besar.
link :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar