Rabu, 30 Desember 2009

penghasilan berjualan terompet

Penjual terompet tahun baru

JAKARTA - Beberapa hari menjelang tahun baru biasanya para pedagang terompet tahun baru mengeruk laba. Tetapi untuk tahun ini para pedagang kecil dan musiman ini mengeluhkan sepinya pembeli.

"Sepi banget pembelinya, dari tadi belum laku," kata pedagang terompet Sutomo (66), saat ditemui di dekat Stasiun Cikini, Jakarta, Selasa (29/12/2009).

Menurut Sutomo tahun ini peminat terompet menurun drastis. Dia mengatakan hal ini sangat jauh beda dengan tahun sebelumnya di mana dia banyak mengeruk laba karena ramai pembeli.

"Wah kalau sama tahun lalu jauh bedanya. Tahun kemarin banyak yang beli, paling yang nggak laku cuma dikit," tuturnya.

Sutomo mengaku sudah seminggu lebih berjualan di Jakarta. Namun dagangannya belum juga ramai pembeli. Bahkan saking sepinya dia hanya duduk-duduk saja di emperan toko. Temannya bahkan tidur di samping dagangannya yang diletakkan di tempat khusus dari bambu.

"Laku satu dua saja, itu pun anak-anak yang beli. Paling bukan buat tahun baruan," ungkapnya.

Menurut Sutomo terompetnya yang dibandrol Rp3.000 sampai Rp15.000 dibuat pengrajin dari Cipinang. Dia hanya menjual kembali secara berkeliling dan itu sudah dijalaninya dua tahun belakangan.

"Ini drop-dropan, biasanya sih dah rame minggu akhir gini. Tapi ini kok sepi, nggak tahu kenapa ya," keluhnya.

Dari pantauan, penjual terompet yang biasanya mulai bermunculan tampak sepi di Jakarta. Di jalanan mereka tidak tampak menjajakan dagangan seperti tahun lalu.

Hanya beberapa saja yang tampak mangkal di seputaran Cikini. Mereka berkelompok sekitar dua pedagang di emper-emper toko dan di pinggir trotoar.

Sutomo mengatakan memang tak banyak yang berminat lagi menjajakan terompet. Selain untungnya kecil sepinya pembeli juga diduga dia menjadi pemicu.

Pedagang lainnya Sulaiman (42), juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan dari pengalamannya berjualan terompet tiap tahun, tahun ini paling sepi.

"Penjualan terompet masih sepi, padahal tinggal beberapa hari lagi," kata Sulaiman.

Menurut Sulaiman dirinya selama dua pekan berjualan baru bisa menjual 40 terompet saja. Harga terompetnya tak beda dengan dagangan Sutomo.

Sulaiman mengungkapkan biasanya setiap pergantian tahun pendagang terompet untung besar. Dia bahkan pernah mengumpulkan untung sampai Rp1 juta.

link : http://news.okezone.com/read/2009/12/29/338/289049/terompet-tahun-baru-sepi-pembeli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar